Senin, 14 April 2008

Sekedar Lantunan Maafku

Deretan pesan yang kau kirimkan begitu menyakitkan
Bebarisnya mengisyaratkan kepedihan.
Bencikah kau akan aku, pikirku.
Dan aku tak mampu banyak berkata
Hanya mengantarkan tangisan yang menyesakkan
Meski tak mengobati lukamu.

Maafkan aku
Telah menghancurkan tembok harapan yang kau bangun sekian lama.

Egoiskah aku, pikirku.
Katamu itu scenario Tuhan
Masih sempat kau menghiburku
Tidakkah aku yang seharusnya menghiburmu

Tapi menghiburmu seperti apa?
Kau hanya butuh pundak untuk bersandar
Dan itu bukan aku.
Serta sebuah penunjuk waktu
Menantinya membawamu melupakanku.

Maafkan aku, sahabatku.
Maaf untuk harapan yang pernah kusematkan
Meski kau tak butuh maafku.
Bencilah aku, jika itu menghiburmu


Minggu, 13 April 2008

1 komentar:

Ahyan mengatakan...

salut sama yang punya blog.. salam kenal yah,,. mampirki jg di blogku nah!